Sabtu, 07 Agustus 2010

Rakyat Pejuang Energi Sejati

Akhir-akhir ini, kita
dikejutkan oleh ma -
rak nya pem beritaan
soal ledakan LPG.
Hampir tiap hari, mata dan te -
linga kita dijejali oleh pem be -
ritaan tersebut. Kondisi ini
sung guh memprihatinkan se -
kaligus menuai simpati. Bagi
sa ya, rakyat Indonesia yang be -
ralih menggunakan LPG se -
sungguhnya adalah pahlawan
energi sejati.
Betapa tidak, bila ditelisik
ke belakang, rakyat Indonesia
sudah berulang kali mem buk -
tikan kedigjayaannya. Kemer -
dekaan yang diraih oleh In -
donesia adalah salah satu buk -
ti. Dengan bersenjatakan te -
kad, semangat, dan bambu
run cing, mereka sanggup me -
runtuhkan kekuasaan penjajah
Belanda. Rakyat pula yang ber -
hasil menumbangkan rezim
Or de Lama, Orde Baru, dan
me nggulirkan reformasi ham -
pir di setiap aspek peme rintah -
an. Saat ini, rakyat pula yang
me megang kunci kesuksesan
Program Konversi ke LPG di
bumi pertiwi.
Program Konversi dari mi -
nyak tanah ke LPG yang di -
gulirkan oleh pemerintah dan
Pertamina merupakan sebuah
terobosan penting yang tak
bisa dipandang sebelah mata.
Sesungguhnya, program ini
adalah ‘senjata’ mujarab agar
rakyat Indonesia bisa menik -
mati energi dengan harga mu -
rah dan bersih sekaligus me -
numbangkan kekuasaan para
pendukung BBM yang me nye -
babkan mahalnya harga BBM
di negeri ini.
Tercatat, berkat Program
Kon versi ke LPG, negara tak
per lu lagi menyubsidi 7 juta kl
mi nyak tanah per tahun. Arti -
nya, pemerintah berhasil me -
nye lamatkan uang rakyat se -
kitar Rp 17 triliun per tahun.
Bi la kelak Program Konversi
di rampungkan, pemerintah
bah kan bisa berhemat hingga
Rp 21 triliun per tahun karena
se banyak 8 juta kl minyak ta -
nah tak lagi jadi beban.
Inilah sumbangsih nyata
dari para ibu rumah tangga
yang telah beralih meng -
gunakan LPG se hingga se -
banyak Rp 21 triliun ua ng
rakyat terselamatkan. Jumlah
ini sangatlah besar bila di -
bandingkan deviden yang di -
setorkan Pertamina pada tahun
2009 yang hanya menca pai Rp
13 triliun.
Keberadaan para pendu -
kung BBM, dalam hemat saya,
me rupakan penjajahan dalam
arti yang sesungguhnya. Aki -
bat sistem yang mereka cip ta -
kan, berpuluh-puluh tahun
rak yat Indonesia dipaksa un -
tuk membeli energi (BBM) de -
ngan harga mahal.
Itulah sebab In donesia ter -
lalu miskin mem bangun infra -
struktur karena uang rak -
yatnya habis tersedot untuk
membeli energi dengan harga
mahal. Buruknya, infra struk -
tur berimbas pada buruk nya
ki nerja birokrasi sehingga
menyuburkan iklim suapmenyuap
dan KKN.
Di atas segalanya, saya se -
lalu percaya pada kekuatan
rakyat. Dengan membangun
awareness dan memberdaya -
kan rakyat terkait dengan
penggunaan LPG yang benar,
saya yakin, insiden kecelakaan
LPG akan berhenti dengan
sen dirinya. Imbasnya, gerakan
penggunaan LPG kembali me -
nguat seiring dengan ber tam -
bahnya saving negara sehingga
rakyat pun bisa menikmati se -
kolah murah, bisa berobat ke
rumah sakit, punya rumah, dan
sebagainya. Untuk mewujud -
kan itu semua, pemerintah ha -
rus memulai “Kampanye Da -
pur Se hat” secara konsisten
dan besar-besaran.
Adapun yang dimaksud da -
pur sehat bukanlah dapur yang
mewah, melainkan dapur se -
derhana yang berventilasi baik.
Dapur yang di dalamnya me -
ngalir bebas udara dan efektif
mencegah ledakan LPG. Pasal -
nya, gas yang keluar dari se -
lang atau tabung yang bocor
sekalipun akan langsung ter -
bawa angin sehingga tak lagi
berbahaya. Agar bisa men jang -
kau hingga ke seluruh pelosok
pedesaan; para ketua dusun,
kepala desa, ketua RT dan RW,
hingga jajaran PKK diminta
untuk mengecek dapur setiap
warganya sekaligus memberi
pengarahan secara intensif ten -
tang bagaimana merawat ke -
bersihan tabung, kompor,
selang gas, dan seisi dapur.
Secara paralel, pemerintah
harus segera memulai gerakan
penyadaran akan pentingnya
peran rakyat dalam menyuk -
seskan Program Konversi ke
LPG. Pemerintah, terutama
Per tamina, sepatutnya lebih
menghargai pengabdian ma -
sya rakat pada negara yang me -
reka laksanakan dengan cara
menggunakan LPG untuk me -
masak. Merekalah pejuang
pem bebasan energi sejati. Di
ta ngan mereka pula, mafia
BBM akan runtuh. Maka, su -
dah sepantasnya, pemerintah
mengapresiasi para korban
ledakan LPG dengan menye -
butnya sebagai pahlawan
energi dan menjamin kehidup -
an yang layak untuk keluarga
mereka. Pemerintah secara
nyata harus menumbuhsubur -
kan semangat untuk menjadi
pahlawan energi bagi setiap
rakyatnya, tanpa memandang
jenis kelamin, usia, pendidikan,
pe kerjaan, atau agama dan
suku bangsa.
Di samping itu, Pertamina
harus memaksa para pengu -
saha SPBE dan agen untuk me -
laksanakan program Gas Way
secara konsisten. Program Gas
Way ini didesain untuk men -
cegah beredarnya tabung LPG
kedaluwarsa, abal-abal, atau
cacat.
Dengan mengintensifkan
pemeriksaan terhadap setiap
tabung LPG yang masuk ke
SPBE, saya yakin, tabung-ta -
bung LPG yang tidak ber -
standar SNI akan terjaring
dengan sendirinya. Selanjut -
nya, Pertamina harus segera
mem perbaiki tabung-tabung
LPG berkualitas rendah ter -
sebut agar sesuai dengan SNI.
Itu semua bermuara pada
terjaminnya keamanan dan ke -
selamatan masyarakat peng -
guna LPG.
Terakhir, Pertamina selaku
pelopor bisnis LPG seharusnya
aktif membantu pemerintah
menciptakan regulasi LPG. Hal
itu penting dilakukan agar
negara bisa melindungi rakyat
dan menyediakan infrastruktur
yang benar dan sesuai dengan
standar safety LPG di bumi
Indonesia.

Wahyudin Akbar
Pemerhati Migas
(Republika 7 Agustus 2010 halaman 4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar